mangupuranews.test.biz.id – Aburizal Bakrie selaku Ketua Dewan Pembina Partai Golkar mengungkap alasan kenapa partainya di Piplres 2014 yang lalu tak usung Jokowi sebagai kandidat capres ataupun cawapres. Bahkan di Pilpres 2014 yang lalu, Golkar mengusung duet Prabowo Subianto-Hatta Rajasa.
Berdasar Aburizal, saat itu Golkar mengaku tidak tahu menahu program Nawacita yang ditawarkan oleh Jokowi. Bahkan Golkar menduga program Jokowi kala itu tak sejalan dengan keinginan rakyat ataupun juga partai dengan lambang beringin tersebut.
“Partai Golkar dulu tidak mendukung Presiden Jokowi, kita mendukung pada Pilpres 2014 Pak Prabowo. Pada waktu itu kita belum tahu (program Jokowi,” kata Ical -panggilan akrab Aburizal- pada pembukaan Rapat Pimpinan Nasional (Rapimnas) Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) di Jakarta, Sabtu (9/9/2017) malam, seperti yang diwartakan oleh JPNN.com
Baru setelah Jokowi terpilih sebagai Presiden, sambung Ical, akhirnya Golkar tahu dan sadar jika banyak program mantan Wali Kota Solo tersebut sejalan dengan cita-cita partainya. Dan akhirnya Golkar pun berbalik dan mendukung pemerintahan Jokowi. Bahkan, lebih jauh lagi Golkar menyebukan jika pada Pilpres 2019 mendatang akan mengusung Jokowi lantaran Nawacita sejalan dengan Golkar.
“Sekarang kita mengetahui banyak sekali di dalam Nawacita yang sama dengan apa yang dilakukan Golkar. Visi negara kesejahteraan tahun 2045,” tegas mantan Ketua Umum Partai Golkar itu
Sekjen Partai Golkar Idrus Marham juga menyebutkan jika partainya akan mendukung Jokowi sebagai Capres dengan sangat serius.
“Dan kita tulis sebagai capres bukan presiden. Artinya ini sudah tahapan sosialisasi dan sekaligus penguatan Golkar dukung Jokowi tak main-main. Kita sosialisasi mulai dari foto, pikiran-pikiran, diskusi nawacita program yang ada,” kata Idrus seperti yang diwartakan oleh Detik.com
Sumber : suratkabar.id
