RAKOR PEMERINTAH PUSAT DAN DAERAH TERKAIT KESIAPSIAGAAN BENCANA ERUPSI GUNUNG AGUNG

banner 468x60

“Gubernur Tegaskan Hanya 27 Desa Di Kab. Karangasem Yang Berada Di KRB, Dan 51 Desa Dinyatakan Aman”.

AMLAPURA – MANGUPURANEWS.com – Sampai dengan tanggal 29 September kemarin tercatat jumlah pengungsi 144.389 orang di 475 titik tapi yang penting, kalau dilihat dari pemetaan tingkat kerawanan yang terbaru hanya terdampak pada KRB III, KRB II dan KRB I sebanyak 27 desa dari 78 desa yang ada di Kab. Karangasem dengan jumlah penduduknya kisaran 70 ribu orang, jadi sekarang dari jumlah pengungsi yang banyaknya 144 ribu berarti mereka sebagian berasal dari daerah yang aman bencana, inilah salah satu pekerjaan kita mencari orang yang berada di daerah aman untuk dikembalikan ke desa asalnya.

Bacaan Lainnya

Demikian disampaikan Gubernur Bali Made Mangku Pastika saat memimpin Rapat Koordinas antara Pemerintah Pusat dan Daerah dalam rangka menindaklanjuti arahan Presiden RI terkait kesiapsiagaan akan bencana Erupsi Gunung Agung yang difasilitasi Badan Nasional Indonesia (BNPB) bertempat di Posko Komando Siaga Darurat Bencana Erupsi Gunung Agung di Jalan Tanah Ampo, Pelabuhan Cruise Tanah Ampo, Kec. Manggis Karangasem, Jumat (29/9/2017) kemarin.

Ditegaskan kembali,”Untuk itu, dari 78 desa yang ada, 51 desa di Kab. Karangasem dinyatakan aman, perkiraan kita masyarakat yang berada di KRB I, II dan III hanya kisaran 70 ribu orang. Dari 78 desa di Karangasem hanya 27 desa yang terkena dampak jika Gunung Agung meletus,”ujarnya.

Dikatakan, tidak ada alasan bagi desa aman bencana untuk ikut mengungsi, ini jadi beban, yang pertama beban bagi yang menerima dan juga bagi yang meninggalkan rumahnya, ini akan di sosialisasikan oleh Bupati Bupati yang lainnya agar segera membuat kartu identitas pengungsi dengan menjelaskan nama, umur, desa asal dan jumlah anggota keluarganya dan hal itu segera akan dibuatkan kartu identitasnya oleh masing-masing Bupati kabupaten/kota se-Bali.

“Untuk itu, dalam rangka rekonsiliasi yang paling utama adalah validasi data pengungsi itu, mudah-mudahan kita bisa menyelesaikan dengan kurun waktu sekitar satu minggu kedepan. Dan kita akan pasilitasi untuk mereka warga masyarakat zona aman untuk pulang ke desa desa tersebut,”kata Gubernur.

Kembali dipaparkan, mengenai ke 27 desa terdampak pada kawasan rawan bencana itu akan ditampung di Balai Banjar-Balai Banjar yg berada di Kab. Karangasem pada zona aman. Kita harapkan kepada Kelian Banjar Dinas dan Kepala Desa agar mempersiapkan diri menerima warga masyarakat yang berasal dari 27 desa. Hanya 27 desa yang sah menjadi pengungsi. Sehingga kita tahu akan permasalahan dukungan logistiknya.

Kenapa harus ke Balai Banjar, Gubernur menjelaskan, karena pihaknya kuwatir kalau para pengungsi tinggal di tenda- tenda, jika hujan tiba maka mereka akan kedinginan dan basah juga kepanasan serta debu dan masalah kesehatan lainnya. “Kalau berada di Balai Banjar maka Korlapnya adalah Kelian Banjar, Kordesnya adalah Kepala Desa, penyaluran logistiknya menjadi lebih gampang, jalur komandonya lebih gambang karena melalui struktur pemerintahan yang ada, itulah yang menjadi alasan, sehingga mereka yang berada di Banjar penyaluran logistiknya jadi lebih teratur, kita harapkan beras akan kita suplay seluruhnya dan akan kita hitung juga uang lauk pauknya sehingga mereka bisa masak, jauh lebih baik dari pada kita masak untuk memenuhi sampai 2000 orang lebih, dan kita tidak tahu kapan berakhirnya keadaan darurat ini,”paparnya.

Nantinya, lanjut Mangku Pastika menjelaskan, terkait dengan banyaknya jumlah pengungsi yang akan tinggal di Balai Banjar tergantung dari besar kecilnya Balai Banjar tersebut. “Disamping itu, nanti pihaknya akan tambahkan tenda untuk dapurnya, MCK dan genset persiapan untuk listrik mati serta tandon tandon air, sehingga mereka terjamin berada di Balai Banjar tersebut. Bukan hanya di Balai Banjar, juga di Balai Desa, Gedung Serba Guna, dan GOR, seperti di Kab. Klungkung sehingga kita lebih gampang mensuplay logistik. Dan sekarang kita sedang menghitung besaran uang lauk pauk sesuai dengan besaran kondisi keuangan. pemerintah sudah sangat siap mendukung kalau uangnya habis, kita mempunyai Dana Tidak Terduga, kita sudah memberikan petunjuk bagaimana teknis prosedur pencairan uang itu. Pada pemerintah Pusat, BNPB juga memiliki anggaran yang siap dipakai untuk mendukung tanggap darurat ini,”ungkap Gubernur.

Pada kesempatan itu, Gubernur minta pada semua Pegawai agar kembali ke Posnya masing masing, yang sekarang ikut mengungsi tinggal di zona aman agar kembali ke posnya,”Ini adalah perintah, bagi yang tidak kembali gajinya bulan depan tidak akan dibayar. Disamping itu, kegiatan yang tidak berkaitan dengan kegiatan darurat ini agar dibatalkan seperti seminar dan yang lainnya. Supaya uangnya bisa dipakai untuk membantu kegiatan ini, tidak ada yang berpergian keluar negeri, kalau sangat perlu dan berhubungan dengan keadaan darurat ini seperti rapat-rapat menghadiri undangan Presiden bisa dimaklumi untuk melakukan perjalanan dinas ke luar daerah. Disamping itu, saya juga berharap kepada para wakil rakyat kalau bisa jangan berpergian dulu ke luar daerah,”tegas Gubernur.

Disinggung akan keberadaan hewan ternak milik para pengungsi, dikatakan Gubernur masih sekitar 10 ribu sampai 18 ribu ekor yang masih tertinggal dan sebagian sudah di ungsikan, Gubernur pun menyarankan bahwa di Karangasem masih banyak lahan untuk menampung hewan ternak tersebut, untuk mencegah agar harga hewan tidak jatuh, kepada warga yang sudah menjual hewan ternaknya, Gubernur harapkan uangnya disimpan di bank, untuk menghindari pencurian supaya aman.

Rapat yang mengagendakan empat poin penting dalam kesiap siagaan akan bencana Erupsi Gunung Agung yakni, Update ancaman Erupsi Gunung Agung, Upaya dan langkah-langkah saat Erupsi Gunung Agung, Dujungan sumber daya dan Penggunaan Anggaran. Hadir pula dalam Rakor dyang ipimpin langsung Kepala Badan Geologi Pemerintah Pusat, Kepala Badan Penelitian dn Pengembangan Kementrian PUPR, para Dirjen Kementrian Dalam Negeri, Sosial, Pertanian dan Pendidikan, Deputi Kemetrian Koordinator PMK dan Pariwisata, dan para Deputi BNPB, Gubernur Bali Made Mangku Pastika itu Pangdam IX Udayana, Kapolda Bali, Walikota / Bupati Kabupaten/Kota se-Bali, Sekda Prov.Bali dan Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten/Kota se-Bali, Komandan Korem 163 Wirasatya, Komandan Pangkalan AL Dps, Komandan Pangkalan AU Ngurah Rai, Komandan Kodim 1623 Karangasem, Kapolres Karangasem, Kepala Kejaksaan Negeri Amlapura dan Gabungan Industri Pariwisata Indonesia Bali

Dalam kesempatan itu Bupati Mas Sumatri dalam laporannya menyampaikan bahwa dari bidang keuangan, sudah ada dana terkumpul dari nomor tabungan 022 02.02.44480 – 8 atas nama Peduli Gunung Agung Karangasem pada PT. Bank Pembangunan Daerah Bali sebesar Rp. 201 juta termasuk dana donatur donatur lain, selanjutnya dari Sub Bidang Kesehatan Kab. Karangasem dapat dilaporkan bahwa pengungsi bayi sebanyak 4295 orang, balita 3508 orang, ibu hamil 600 orang, lansia 6994 orang dan dissabilitas 60 orang dari data tersebut pos Kesehatan Karangasem memiliki 114 pos yang bekerja selama 24 jam.

Dari laporan logistik, lanjut Mas Sumatri menyampaikan bahwa sumber logistik dari berbagai kiriman diantaranya kiriman dari per orangan, perusahaan maupun dari pemerintah pusat itu terkumpul sebanyak 6.498 Ton PMT yang sudah didistribusikan ke berbagai pos pengungsi di Kab. Karangasem dan di Kab. Klungkung

“Dapat saya laporkan juga, dari keseluruhan desa, Pemkab. Karangasem akan segera merapatkan kelian banjar dinas se-Kecamatan Manggis dan Kec. Sidemen. Besok, kami akan segera memanggil semua Kelian Banjar Dinas maupun Kepala Lingkungan, Bendesa Adat, Kepala Desa dan Forkopinca untuk berkumpul pada pukul 09.00 Wita di Kec.Manggis dan Pukul 13.00 Wita di Kec. Sidemen Karangasem,”kata Mas Sumatri.

Dalam kesempatan itu Bupati Mas Sumatri seijin Gubernur menekankan, terkait akan permasalahan informasi yang tidak benar serta meresahkan atau hoax pada media massa, elektronik maupun online, bahwa yang berhak memberikan pernyataan untuk meluruskan, untuk ditingkat provinsi adalah Gubernur dan tingkat Kabupaten adalah Bupati agar satu pintu.

Mengenai pengalokasian anggaran, kata Mas Sumatri, bahwa suatu kebetulan pihaknya belum membahas APBD Perubahan, maka disini kami akan menggeser semua anggaran itupun jika disepakati oleh semua kabupaten/kota untuk tidak mengalokasikan perjalanan dinas dan bansos di APBDP dan anggaran itu nantinya bisa di alokasikan ke instansi/OPD BPBD. Mengenai kartu identitas pengungsi disini dipastikan akan dibuat dimasing masing kabupaten/kota tempat pengungsi itu berada. Selanjutnya Kabupaten Karangasem sangat membutuhkan khususnya untuk para pengungsi yakni genset dan lampu emergensi.”ujarnya

Mengenai permasalahan ternak karena hal ini sangat krusial, kata Mas Sumatri,”Saat menghadiri Rapat Terbatas di Jakarta, saya mengusulkan kepada Ibu Mentri Pemberdayaan Ekonomi akan masalah ternak, dimana saya sampaikan bahwa para pengungsi tidak mau menjual ternaknya, dikarenakan kalau ternak tersebut dijual maka mereka nantinya tidak memiliki kesibukan apa yang akan dikerjakan, dan ternak itu mereka para pengungsi dipergunakan sebagai hiburan untuk menghilangkan rasa jenuh,”paparnya

“Pada kesempata itu, saya mohonkan agar ternak para pengungsi jangan dulu dijual karena pemerintah daerah mampu menyediakan 300 hektar lahan untuk menampung ternak tersebut yang berlokasi di Desa Adat Bukit. Karangasem. Disamping itu saya juga memohonkan kepada Ibu Mentri Pemberdayaan Ekonomi agar dibantu mencarikan jalan keluar akan permasalahan masyarakat dipengungsian agar mereka diberikan pekerjaan biar bisa bayar hutang dan memiliki kegiatan.”katanya.

Disamping itu, dari keseluruhan program pada semua Kementrian yang ada, Mas Sumatri pun berharap agar anggaran yang ada agar dialokasikan lebih besar ke Kab. Karangasem untuk menggairahkan kembali kehidupan masyarakat Kab. Karangasem.

Dalam kesempatan itu, Kepala BNPB Willem Rampangilei memaparkan akan maksud digelarnya Rakoor kali ini,”Saya selaku Kepala BNPB bersama Ditjen dan Deputi Kementrian Pemerintah yang berada saat ini di Kab. Karangasem adalah dalam rangka memberikan pendampingan dengan penanggung jawab kegiatan adalah Bupati yang dibackup Gubernur,”jelasnya.

“Apa yang sudah dilakukan oleh Pemerintah Kab. Karangasem saat ini sudah sangat baik, mulai dari Bupati Karangasem sampai dengan ke delapan Bupati lainnya ditambah kepeminpinan Gubernur Bali. Dan disamping itu pula yang sangat mengembirakan adalah kerjasama dari masyarakat itu sendiri menyebabkan penangganan situasi darurat ini menjadi lebih mudah dan lebih baik.”ungkapnya

Disamping itu, lanjut Willem mengatakan, tujuan kedatangan kami adalah untuk melihat situasi terkini mengenai aktipitas vulkanik Gunung Agung,”Kita sudah tahu situasinya. Nanti kalau mau yg lebih detail, Bapak Kasbani selaku Kepala Pusat Vulkanologi yang akan menjelaskan.”ujarnya.

Seperti yang dijelaskan Bapak Gubernur Bali,”Mengembalikan para pengungsi yang tinggal di daerah aman sangat penting untuk segera dilakukan, ini menjadi tugas kedepan disamping masalah ternak merupakan masalah yang serius, ini bagaimana percepatan dapat dilakukan, lalu kita membuat daftar kebutuhan apabila hal terburuk erupsi itu terjadi sehingga kita bisa bertahan sampai 30 hari kedepan.”pungkas Willem.

Humas Pemkab. Karangasem

banner 300x250

Pos terkait

banner 468x60

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Situs ini menggunakan Akismet untuk mengurangi spam. Pelajari bagaimana data komentar Anda diproses.