Foto : Gunung Agung waktu Erupsi Tahun 1963
KARANGASEM – MANGUPURANEWS.com – Empat hari paska naiknya status Gunung Agung dari Siaga ke Awas, gunung tertinggi di Bali itu nyaris selalu “bersembunyi”. Kondisi yang sama juga tampak kemarin (25/9) ketika Gunung Agung yang hampir sepanjang hari tak terlihat jelas secara visual dari wilayah Rendang dan sekitarnya, lantaran ditutupi awan dan kabut tebal. Meski begitu Kasbani, Kepala Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi, Badan Geologi, Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan jika proses pemantauan tidak mengalami masalah. Walau pun dari pos pemantauan di Rendang, Gunung Agung tak bisa dilihat secara langsung.
“Tidak masalah dalam pemantauan. Karena yang diukur kan detak jantungnya (Gunung Agung). Sensor ada di tepian gunung sana. Kemudian data itu ditransmisikan ke sini dengan telematri, dan kami dapatkan datanya di sini. Jadi mau muncul atau tidak (Gunung Agung), tak masalah, walau pun memang tak bisa melihat secara langsung dari sini kondisi di atas,” ucapnya.
Lebih lanjut dijelaskan, bahwa sampai kemarin kondisi terkini Gunung Agung sendiri masih tetap pada level empat atau Awas. Ini ditandai dengan masih tingginya aktivitas, seperti kegempaan, termasuk gempa vulkanik dalam maupun gempa vulkanik dangkal.
“Dan kenaikan kegempaan itu secara konsisten masih sangat tinggi. Artinya aktivitas gunung ini masih bergejolak, dan kami harus tetap waspada. Karena arahnya masih ke erupsi, tapi kapan, kita tak tahu,” terangnya.
Sedangkan terkait dengan semburan uap panas yang sempat muncul sebelumnya, dikatakan olehnya hal itu bisa saja memang hembusan uap yang berwarna keabu-abuan. Dan itu pun dia katakan merupakan salah satu manifestasi kawasan. Lantaran adanya aktivitas di bawah (magma), serta bisa terjadi sewaktu-waktu. “Ini bisa berupa uap air, bisa campuran dengan gas lain, karena adanya aktivitas vulkanik,” paparnya.
Apakah ini indikasi erupsi semakin dekat? “Kita lebih kegempaan itu, sebagai salah satu manifestasi. Tapi kan sampai saat ini belum ada erupsi. Artinya erupsi yang sebenarnya belum terjadi,” jawabnya.